ilustrasi google |
Jakarta-- Rusia meminta Google untuk menyensor iklan terkait aksi massa di Moskow yang mereka sebut sebagai "protes ilegal" di YouTube, Minggu (11/8). Hal ini disampaikan Pengawas Komunikasi Negara, Roscomnadzor, pascaaksi unjuk rasa besar yang terjadi Sabtu (10/8) di negara itu.
Puluhan ribu orang Rusia menggelar unjuk rasa kemarin. Pengamat menyebut aksi unjuk rasa itu sebagai protes politik terbesar dalam delapan tahun terakhir.
Unjuk rasa itu dilakukan untuk menuntut pemilihan bebas untuk badan legislatif kota Moskow. Mereka minta Pemilu dilakukan tanpa tekanan pemerintah.
Jika iklan itu tetap beredar di Youtube, Roscomnadzor mengatakan hal itu akan dianggap sebagai campur tangan dalam urusan kedaulatan Rusia. Rusia mengacam jika hal ini tidak dipenuhi akan membawa pengaruh permusuhan terhadap Google jika gagal menanggapi permintaan itu.
Kepolisian Rusia telah menangkap 72 orang yang terkait dengan aksi unjuk rasa di Moskow itu. Puluhan orang yang diamankan ini ditangkap di berbagai kota, seperti dilaporkan lembaga monitor protes OVD di media sosial.
Aksi protes itu melibatkan puluhan ribu orang. Lembaga monutior White Counter menyebut sebanyak 60 ribu orang turun ke jalan dalam aksi tersebut. Sementara kepolisian menyebut angka 20 ribu peserta aksi.
Lembaga Monitor mengatakan 55 orang telah ditahan di St Petersburg, 10 di Moskow dan tujuh di Roston-on-Don.
Terakhir, aksi protes besar terjadi di Moskow pada 2011-2013. Saat itu mereka turun ke kalan untuk memprotes atas kecurangan hasil Pemilu.
Agen Pokeronline Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaik|Bandar Poker Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaru|Agen Judi Online|Situs Poker Terpercaya|Situs Judi Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar