Jakarta - Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan polisi atas kematian mahasiswa di Universitas Halo Olio, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulawesi Tenggara). Polisi masih bekerja untuk menyelidiki insiden itu. pokercip
"Polisi sekarang menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan. Mengapa, berapa banyak tembakan yang ditembakkan dari mereka, oh, siapa yang menembak mereka, tunggu sebentar. Polisi perlu keputusan, mereka tidak bisa, maka jangan menunggu penyelidikan polisi sepenuhnya," kata Wiranto dalam Kantornya di c. Alun-alun Merdeka Barat, Jumat (27/9/2019). pokeronline
Dia meminta publik untuk tidak menyimpulkan pelaku langsung di belakang insiden itu. Menurut Wiranto, tidak ada niat polisi untuk membunuh masyarakat. dominooqq
"Jangan biarkan kami memprovokasi," kata Wiranto. "Satu orang meninggal dan kami menyesal sekali, tetapi itu tidak direncanakan. Tidak ada niat polisi untuk membunuh masyarakat. Tidak ada sama sekali."
Wiranto meminta masyarakat untuk tidak memprovokasi setelah kematian siswa. Dia mengatakan bahwa sudah ada grup gelombang baru yang diharapkan mendapat manfaat dari situasi ini.
"Tapi apa yang sudah ada adalah bahwa ada niat dari pihak beberapa kelompok untuk menimbulkan korban. Para korban menjadi martir, para martir menjadi salah satu penyebab perasaan massa. Seperti, "lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, dua mahasiswa dari Universitas Halo Oleo, Kendari, tewas saat berdemonstrasi di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9). Kedua siswa tersebut adalah Randy (21) dan Moh Yusuf Kerdawi (19).
Dokter mengkonfirmasi bahwa Randy meninggal karena luka tembak. Sementara itu, Youssef meninggal setelah dikritik dan menerima perawatan. Keluarga itu mengatakan ada lubang kecil yang berdarah di kepala kiri bawah di belakang Yusuf.
Agen Pokeronline Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaik|Bandar Poker Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaru|Agen Judi Online|Situs Poker Terpercaya|Situs Judi Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar