Lucas Enembe meminta pemerintah daerah untuk bergabung dengan siswa Papua yang belajar di Jawa - POKERCIP

POKERCIP

POKERCIP ��WA : +855964936778 ��Twitter : @pokercip88 | ��Line & Wechat : pokercip���� http://bit.ly/2Gp5LU8

Breaking News

Minggu, 18 Agustus 2019

Lucas Enembe meminta pemerintah daerah untuk bergabung dengan siswa Papua yang belajar di Jawa


Jayapura- Mengenai ricuh sejumlah siswa Papua berpisah di beberapa bagian Jawa. Gubernur Papua, Lucas Enembe, meminta pemerintah daerah di Jawa untuk berkontribusi mendorong siswa Papua yang sedang belajar. situspoker

"Sebagai Gubernur Papua, saya mengundang para penguasa, penguasa dan walikota di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam pelatihan siswa Papua di daerah mereka, di mana kami juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan kepada siswa, siswa dan orang-orang Papua yang berasal dari luar Papua." Lucas Enembe, pada konferensi pers di Gedung Pemerintah Jayapura, mengatakan, Minggu (18/8/2019).
.
Dia juga meminta komunitas non-paus di seluruh Indonesia untuk menjaga harmoni dan harmoni. Dia meminta non-diskriminasi dari populasi lokal siswa Papua yang menerapkan pengetahuan di Jawa. agenpoker

Dia menekankan: "Kami telah merdeka selama 74 tahun, dan tidak boleh terjadi tindakan fanatisme, rasisme, dan diskriminasi di negara bagian Pancasila, yang kami patuhi."

Lucas juga meminta pemerintah untuk mencegah kerusuhan di masa depan seperti di Surabaya. Sebagai anak bangsa, lanjut Lukas, merupakan komitmen bersama sebagai anak bangsa untuk menyadari bahwa Indonesia destruktif, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan budaya.

Murid-murid Papua yang lihai berlangsung di Malang pada 15 Agustus kemarin. Siswa-siswa Papua di Malang bentrok dengan penduduk dan pengguna persimpangan Jalan Jalan dan persimpangan Basuki Rahmat. Para siswa yang akan mengadakan demonstrasi adalah gerakan yang mengganggu.

Selanjutnya, kerusuhan juga terjadi di Rumah Siswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan Surabaya, yang berlangsung pada Sabtu (17/8), pada sore hari. Polisi berencana untuk menjemput siswa Papua di asrama yang terkait dengan insiden tersebut dengan melepaskan bendera merah putih. Namun, setelah menunggu satu jam, siswa tidak mau pergi. dominoqq

Karena peringatan itu tidak diperhatikan, polisi akhirnya memilih untuk mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata. Ada hampir 20 tembakan yang bimbang

Agen Pokeronline Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaik|Bandar Poker Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaru|Agen Judi Online|Situs Poker Terpercaya|Situs Judi Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar