Ahmad Erani Yustika |
Istana melalui staf khusus presiden di bidang ekonomi Ahmad Erani Yustika tentu tidak setuju dengan pernyataan Rizal. Dia menambahkan bahwa ekonomi dapat melampaui 5% tahun ini.
"Saya pikir pemerintah masih bisa mencapai 5,1%, ya," kata Ahmad Erani kepada wartawan, Senin (8/12/2019) di detikFinance, Jakarta.
Dia menambahkan bahwa pemerintah membuat lebih banyak upaya, misalnya untuk meningkatkan penyerapan anggaran negara. Kedua, peningkatan neraca perdagangan, meskipun masih kurang memuaskan, menunjukkan peningkatan.
"Sejauh ini, masih ada defisit, tetapi defisit hingga semester pertama masih lebih rendah dari tahun lalu," katanya.
Rizal memperkirakan pertumbuhan ekonomi 5,2% yang ditargetkan pemerintah tahun ini tidak akan tercapai.
"Pemerintah pada awal tahun mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menjadi 5,2%, tetapi data terbaru adalah 5,0%." Klaim kami turun menjadi 4,5%. Indikator ekonomi makro telah menunjukkan tren menurun, "katanya kepada Thebes di Jakarta Selatan (Senin). 08.12.2019).
Menurut Ahmad Erani, seorang ekonom di Institute for Economic Development and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira menolak prediksi Rizal Ramli bahwa ekonomi Indonesia akan "gagal" tahun ini. Rizal meramalkan bahwa perekonomian Indonesia hanya akan tumbuh 4,5%.
"Wow, tidak terlalu banyak (4,5%) terlalu pesimistis jika kita turun di bawah 5%. Kami menetapkan target pada 5%," kata Bhima kepada detikFinance, Senin (12/08) / 2019.
Bhima mengatakan bahwa meskipun perkiraan INDEF tidak lebih dari 5,2% seperti yang diharapkan oleh pemerintah, dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap pada 5%.
"Jika tujuan pemerintah benar-benar mustahil tercapai Jika target pemerintah sebesar 5,2% terlalu ambisius, tetapi jika kurang dari 5%, itu tampaknya tidak menjadi masalah," kata Bhima.
Agen Pokeronline Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaik|Bandar Poker Terpercaya|Agen Pokeronline Terbaru|Agen Judi Online|Situs Poker Terpercaya|Situs Judi Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar