Ilustrasi kabut asap akibat kebakaran hutan di Kuala Lumpur, Malaysia. (REUTERS/Edgar Su) |
Seperti dilansir Channel NewsAsia, Jumat (2/8), menurut Kepala Badan Meteorologi Malaysia, Jailan Simon, kabut asap dari Indonesia juga bakal memengaruhi cuaca di Kota Penang, Selangor, Kuala Lumpur, Negeri Sembilan, Putrajaya, Kuching, Serian dan Samarahan.
Lihat juga: Asap 'Menggila' dan Fakta Panas di Balik Kebakaran Hutan
"Bulan ini diperkirakan cuaca akan tetap kemarau dan kabut asap diperkirakan bertahan hingga lima hari ke depan. Kami mengimbau kepada penduduk supaya mengurangi kegiatan di luar ruangan dan tidak membakar apapun," ujar Simon.
"Sampai saat ini tercatat ada sekitar 30 sampai 40 titik api di Sumatera dan kabut asap masih dalam batas normal, tetapi kami akan terus memantau perkembangan jika titip api sudah menyentuh angka di atas 100," kata Simon.
Simon menyatakan Malaysia akan bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan.
Menurut data Indeks Polusi Udara (API) yang dilansir Kementerian Lingkungan Malaysia pada Kamis kemarin, ada dua daerah yang udaranya tidak sehat karena imbas kabut asap. Yakni Rompin di Negara Bagian Pahang dan Johan Setia di Klang, Selangor.
Kementerian Kesehatan Malaysia juga menerbitkan imbauan supaya penduduk mengurangi kegiatan di luar ruang. Direktur Jenderal Kesehatan Kemenkes Malaysia, dr. Noor Hisham Abdullah, menyatakan kegiatan di luar ruangan bakal memicu pernapasan bekerja lebih keras dan menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, sehingga mudah terjangkit penyakit yang dipicu kabut asap dan cuaca panas.
Dia meminta penduduk mengenakan masker dan payung atau topi jika harus berkegiatan di luar ruangan. Hisham meminta penduduk memperbanyak minum air putih.
"Intinya Tutup seluruh jendela dan jaga rumah supaya bersih dari polusi. Jangan merokok supaya udara di rumah tidak tercemar," kata Hisham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar